Jakarta — Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi membanggakan sebagai Kampus Digital Bisnis dengan lolosnya salah satu tim mahasiswanya dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 yang digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemdikbudristek.
Tim dari Program Studi Bisnis Digital UNM yang diketuai oleh Muhammad Raflie Prasetyo berhasil lolos seleksi nasional dan memperoleh dana hibah kewirausahaan melalui brand bisnis inovatif mereka, Dhiarise Nutrifeed. Bisnis ini bergerak di bidang produksi pakan hewan eksotis berbasis serangga lokal yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual tinggi.
Keberhasilan ini tak lepas dari pendampingan intensif Nusa Mandiri Entrepreneur Center (NEC), yang berperan sebagai mitra strategis dalam mendampingi mahasiswa mengembangkan usaha yang tidak hanya kuat secara proposal, namun juga siap bersaing di pasar nyata.
Maruloh, Kepala NEC, menegaskan bahwa peran NEC lebih dari sekadar mendampingi administrasi. NEC aktif dalam pembinaan substansi usaha mahasiswa.
“NEC hadir sebagai mitra strategis mahasiswa dalam program P2MW. Kami tidak hanya mendampingi dari sisi administrasi, tetapi juga memberi arahan dalam membangun bisnis yang relevan dengan pasar, berbasis teknologi, dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8).
Ia menambahkan, NEC memberikan pembinaan intensif dalam hal strategi digital marketing, pengelolaan anggaran, validasi model bisnis, hingga penyelarasan produk dengan kebutuhan pasar. Dukungan juga datang dari dosen pendamping Prodi Bisnis Digital, Lia Mazia, yang turut memperkuat struktur bisnis tim mahasiswa.
Lebih lanjut, Maruloh menjelaskan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan semangat UNM dalam menjalankan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1, yakni tiga tahun kuliah dan satu tahun magang profesional di industri atau menjalankan proyek bisnis nyata.
“Program ini memberikan pengalaman konkret bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi bisnis sekaligus meningkatkan kesiapan kerja mereka secara simultan,” imbuhnya.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa UNM tidak hanya mengajarkan teori kewirausahaan di ruang kelas, tetapi juga mendorong mahasiswa menciptakan solusi bisnis inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Program P2MW 2025 juga memperkuat ekosistem kewirausahaan mahasiswa di UNM yang kini semakin matang, melalui sinergi antara NEC, dosen pembimbing, dan dukungan penuh institusi kampus,” pungkas Maruloh.