Lombok Utara – Pelaksanaan car free day (CFD) di Lombok Utara yang telah berjalan lebih dari satu bulan mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Di satu sisi, kegiatan ini membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM dan semakin diminati warga. Namun, di sisi lain, sejumlah pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalur alternatif yang dinilai kurang layak dilalui karena masih dalam tahap perbaikan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan CFD. Evaluasi ini mencakup jadwal pelaksanaan hingga penyiapan jalur alternatif yang lebih memadai bagi pengendara.
“CFD ini kita evaluasi terus. Kalaupun kemarin ada hal-hal seperti itu, ya dinamika dalam proses mengevaluasi CFD,” ujarnya, Senin (11/8).
Pemerintah Daerah Lombok Utara mengakui adanya kekurangan dan berkomitmen mencari solusi terbaik. Sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat dinilai menjadi kunci agar CFD dapat memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.
Antusiasme masyarakat terhadap CFD terlihat dari ramainya pedagang UMKM yang menjajakan dagangannya. Banyak warga datang untuk berolahraga, bersantai, atau sekadar berburu kuliner.
“Manfaatnya secara ekonomi bagus, masyarakat kita juga senang karena mereka punya ruang untuk mempromosikan produk-produk mereka,” ungkap Najmul.
Bahkan, ada pedagang yang mengaku mendapatkan keuntungan signifikan selama CFD berlangsung. Biasanya meraih omzet Rp2 juta per hari, pada CFD ia mampu mengantongi Rp7 juta hanya dalam waktu tiga jam.
“Ini kan peningkatan ekonominya luar biasa dan insyaallah kita terus ikhtiarkan. CFD tetap jalan, alternatif jalan lebih baik,” tegas Najmul.
Dengan evaluasi dan perbaikan yang terarah, Pemkab Lombok Utara berharap CFD dapat terus berjalan sebagai wadah aktivitas sosial dan pendorong pertumbuhan ekonomi lokal tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna jalan.
